Senin, 24 September 2012

WACANA PENAMBAHAN JUMLAH JAM PELAJARAN DI SEKOLAH



Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, Selasa, 18 September 2012 di Jakarta mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menambah jam belajar di sekolah untuk menangkal efek negatif  dunia luar sekolah.
Menurut beliau, seperti  yang dilansir oleh Kompas.com, persentase jam belajar anak di sekolah tidak sebanding dengan dengan kegiatan sepulang sekolah. Anak didik memilki waktu luang yang lebiih banyak di luar sekolah. Hal ini, menurut Mendikbud, akhirnya memicu peserta didik melakukan atau bersentuhan dengan tindakan negatif.
Perubahan jam sekolah sekolah dibutuhkan karena kondisi sosial kita berubah. Orang tua tak lagi ada di rumah di saat anak pulang dari sekolah. Selain itu, kata Nuh, permainan jaman sekarang tidak lagi baik sehingga begitu pulang sekolah anak cenderung  liar.
Penambahan jam sekolah ini direncanakan akan diimplementasikan dalam kurikulum 2013-2014 yang diperkirakan rampung akhir tahun ini. Untuk SD misalnya, yang sekarang menerapkan jam belajar sebanyak 26 jam pelajaran dalam satu minggu, nantinya akan ditambah menjadi 30 jam.
Rihan Iskandar, anggota Komisi X DPR RI, setuju  dengan rencana pemerintah menambah jam belajar siswa ini. Seperti yang dimuat dalam Kompas. Com, ia juga menambahkan bahwa agar materi pelajaran yang diberikan diajarkan senyaman mungkin. Selain itu, menurutnya sebelum rencana menambah jam belajar itu benar-benar direalisasikan, pemerintah dituntut untuk meningkatkan kapasitas guru-gurunya. Baik secara konten mau pun metodologinya. Ia mengusulkan, para guru sebaiknya diberikan pendidikan tambahan sehingga metode pengajarannya tidak konvensional , melainkan interaktif guna menciptakan suasana belajar di kelas yang menyenangkan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti menilai rencana penambahan jam di sekolah adalah suatu kekeliruan besar, karena hal itu akan membuat siswa semakin tertekan. Menurut Retno  selama ini siswa sudah cukup lama berada di sekolah. Siswa SMA misalnya rata-rata berada di sekolah selama enam sampai tujuh jam, lima hari dalam seminggu. Hal ini sudah cukup berlebih.
Menurut Retno, setiap siswa harus diberi lebih banyak waktu untuk mengembangkan  kompetensi sosial seperti berorganisasi, mendorong mereka berlatih berbicara untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
Kita lihat saja, jadikan pemerintah menambah jam pelajaran di sekolah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar