Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggunakan 20 paket soal dalam pelaksanaan ujian
nasional (UN) tahun 2013. Jumlah ini bertambah banyak daripada pelaksanaan UN
di tahun sebelumnya yang hanya menggunakan 5
paket soal. Itu artinya setiap peserta ujian nasional akan mendapat soal yang
berbeda dengan semua peserta ujian lain dalam satu ruang ujian yang sama.
Mengapa
sampai disediakan 20 paket ujian nasional? Menurut Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Chairil Anwar Notodiputro, seperti
dikutip dari Kompas.com (15/9/2012), menyatakan bahwa penyediaan naskah ujian national sampai 20
paket dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil UN. Peluang
terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional semakin sempit. Masing-masing siswa akan mengerjakan soal
berbeda karena setiap ruang ujian disii oleh 20 peserta ujian. Selain itu,
disediakannya 20 paket Ujian Nasional karena pemerintah berencana
mengintegrasikan hasil UN tingkat SMA sebagai tiket masuk perguruan tinggi
negeri.
(Sumber foto: lingkaranmedia.blogspot.com) |
Yang
menjadi pertanyaan adalah apakah dengan
penyediaan 20 paket Ujian Nasional kecurangan tidak akan lagi terjadi.
Penyediaan
20 paket soal atau jumlah yang lebih besar dari itu tetap akan membuka peluang
terjadinya kecurangan bila pola distribusi dan pengamanan soal tidak diperketat.
Ditengarai penyebab pertama dan utama kecurangan
atau kebocoran soal UN adalah pada dua
hal tadi. Perlu pengetatan yang lebih tinggi pada saat pendistribusian soal
Ujian Nasional, misalnya dari provinsi ke kabupaten, dari kabupaten (dalam hal
ini kantor Polres) ke tingkat kecamatan (Polsek).
Pola
pengawasan ruang ujian juga perlu diantisipasi. Guru-guru pengampu mata
pelajaran yang diujikan seharusnya tidak dilibatkan menjadi pengawas ruang ujian nasional maupun
tinggal di sekolah. Pihak Dinas Pendidikan harus lebih teliti dan selektif
dalam pengaturan guru pengawas ruang ujian nasional dengan tidak menjadikan guru
pengampu mata pelajaran bertugas mengawasi pelaksanaan Ujian Nasional. Selain
itu, pihak terkait juga perlu melarang guru pengampu mata pelajaran berada di
sekolah tempat pelaksanaan Ujian Nasional pada saat Ujian Nasional berlangsung.
Memang
untuk mendapatkan hasil Ujian Nasional yang kredibel perlu kerja ekstra. Berapapun
jumlah paket soal yang disediakan tetap akan percuma bila tidak diiringi dengan
pehatian yang besar dari segi distribusi dan pengamanan soal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar