Ada yang mengatakan bahwa merokok itu dapat menyebabkan
kecanduan. Artinya seseorang mengalami ketergantungan terhadap rokok. Dari
beberapa ucapan perokok yang pernah didengar, jika tidak merokok perasaan menjadi tidak enak dan
nyaman. Karenanya banyak perokok tidak bisa lepas dari rokok dan menghentikan
kebiasaan merokok.
Merokok dapat merugikan kesehatan,
ini sudah banyak diketahui masyarakat. Perokok
pasti sadar bahwa banyak penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh rokok. Pemerintah bahkan mewajibkan industri rokok agar mencantumkan pada kemasan
rokok bahaya dan penyakit yang dapt timbul karena merokok. Rasanya tidak ada
produk yang secara gamblang mencantumkan bahaya atau efek samping yang
ditimbulkannya, tetapi laris manis digunakan selain rokok. Orang akan menimbang
secara saksama apabila akan mengkonsumsi obat yang mempunyai efek samping. Namun,
perokok sepertinya mengesampingkan efek
dan bahaya merokok. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa perokok tidak berhenti
merokok walaupun tahu bahaya merokok.
Jika diperhatikan, banyak juga
kalangan guru yang menjadi perokok. Tentu, guru perokok tidak dapat dipaksa untuk berhenti merokok. Namun, seorang guru
perokok yang karena sudah kecanduan merokok
tentulah harus dapat menentukan atau tempat dan waktu yang tepat dan pantas untuk merokok , terutama
jika berada di lingkungan sekolah.
Guru adalah panutan siswa. Apa yang
dilakukan guru cenderung ditiru oleh siswa. Guru yang merokok pada saat
mengajar secara tidak langsung memberikan contoh kepada siswa untuk merokok
juga. Guru yang merokok dalam kelas telah memberikan contoh gaya hidup tidak
sehat kepada siswa. Sadar atau tidak tindakan guru merokok pada saat pembelajaran akan ditiru oleh
siswa.
Guru seharusnya menyampaikan bahaya
rokok terhadap kesehatan kepada siswa. Merokok bukanlah hal yang baik, karena
merokok dapat merugikan kessehatan. Rokok
bukan hanya dapat membahayakan kesehatan si perokok saja, tetapi juga dapat
membahayakan kesehatan orang yang tidak merokok yang turut menghisap asap
rokok.
Hampir semua
lembaga pendidikan melarang siswa merokok. Siswa merokok dalam lingkungan sekolah melangggar
tata tertib sekolah. Siswa dinyatakan tidak disiplin jika merokok. Sungguh
sikap yang tidak demokratis jika guru merokok saat pembelajaran, sementara di
sisi lain siswa dilarang merokok. Siswa akan merasakan adanya ketidakadilan
dalam hal ini. Mengapa mereka dilarang merokok sementara guru mereka
diperbolehkan. Mengapa harus aa diskriminasi karena mereka siswa. Seharusnya perlakuan
aturan berlaku umum, baik bagi siswa maupun guru untuk tidak merokok.
Sekolah
harus konsisten dan adil dalam memberlakukan aturan merokok di sekolah tanpa
membedakan apakah si perokok guru atau siswa. Sekolah seharusnya dijadikan
kawasan bebas rokok.
Bagaimana menurut
Anda? Pantaskah guru merokok di sekolah, terutama pada saat pembelajaran
berlangsung?