Rabu, 26 September 2012

GURU MEROKOK PADA SAAT PEMBELAJARAN, BOLEHKAH?



Ada yang mengatakan bahwa merokok itu dapat menyebabkan kecanduan. Artinya seseorang mengalami ketergantungan terhadap rokok. Dari beberapa ucapan perokok yang pernah didengar, jika  tidak merokok perasaan menjadi tidak enak dan nyaman. Karenanya banyak perokok tidak bisa lepas dari rokok dan menghentikan kebiasaan merokok.
           
Merokok dapat merugikan kesehatan, ini sudah banyak diketahui  masyarakat. Perokok  pasti sadar bahwa banyak penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok. Pemerintah bahkan mewajibkan  industri rokok agar mencantumkan pada kemasan rokok bahaya dan penyakit yang dapt timbul karena merokok. Rasanya tidak ada produk yang secara gamblang mencantumkan bahaya atau efek samping yang ditimbulkannya, tetapi laris manis digunakan selain rokok. Orang akan menimbang secara saksama apabila akan mengkonsumsi obat yang mempunyai efek samping. Namun, perokok sepertinya  mengesampingkan efek dan bahaya merokok. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa perokok tidak berhenti merokok walaupun tahu bahaya merokok.
Jika diperhatikan, banyak juga kalangan guru yang menjadi perokok. Tentu, guru perokok tidak dapat dipaksa  untuk berhenti merokok. Namun, seorang guru perokok yang karena sudah kecanduan merokok  tentulah harus dapat menentukan atau  tempat dan waktu  yang tepat dan pantas untuk merokok , terutama jika berada di lingkungan sekolah.
Guru adalah panutan siswa. Apa yang dilakukan guru cenderung ditiru oleh siswa. Guru yang merokok pada saat mengajar secara tidak langsung memberikan contoh kepada siswa untuk merokok juga. Guru yang merokok dalam kelas telah memberikan contoh gaya hidup tidak sehat kepada siswa. Sadar atau tidak tindakan guru merokok  pada saat pembelajaran akan ditiru oleh siswa.
Guru seharusnya menyampaikan bahaya rokok terhadap kesehatan kepada siswa. Merokok bukanlah hal yang baik, karena merokok  dapat merugikan kessehatan. Rokok bukan hanya dapat membahayakan kesehatan si perokok saja, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan orang yang tidak merokok yang turut menghisap asap rokok.
            Hampir semua lembaga pendidikan melarang siswa merokok. Siswa  merokok dalam lingkungan sekolah melangggar tata tertib sekolah. Siswa dinyatakan tidak disiplin jika merokok. Sungguh sikap yang tidak demokratis jika guru merokok saat pembelajaran, sementara di sisi lain siswa dilarang merokok. Siswa akan merasakan adanya ketidakadilan dalam hal ini. Mengapa mereka dilarang merokok sementara guru mereka diperbolehkan. Mengapa harus aa diskriminasi karena mereka siswa. Seharusnya perlakuan aturan berlaku umum, baik bagi siswa maupun guru untuk tidak merokok.
            Sekolah harus konsisten dan adil dalam memberlakukan aturan merokok di sekolah tanpa membedakan apakah si perokok guru atau siswa. Sekolah seharusnya dijadikan kawasan bebas rokok.
            Bagaimana menurut Anda? Pantaskah guru merokok di sekolah, terutama pada saat pembelajaran berlangsung?


HAKIKAT DAN MANFAAT EVALUASI PEMBELAJARAN



Ada 3 macam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Di samping kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, kegiatan yang tak kalah pentingnya adalah kegiatan evaluasi  pembelajaran.
            Kegiatan evaluasi pembelajaran dilakukan guru dengan maksud untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru; kemampuan dan daya serap peserta didik terhadap materi pembelajaran yang telah diajarkan guru; dan umpan balik bagi guru dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
            Ada beberapa istilah yang perlu dipahami agar dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan baik. Menurut Prof. Suherli Kusmana, M.Pd. dalam buku “Guru Bahasa Indonesia Profesional” istilah  itu adalah evaluasi, pengukuran , dan penilaian.
            Pengukuran (measurement) adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan suatu formula atau skala tertentu yang sesuai dan bersifat kuantitatif. Sadangkan penilaian ((grading) adalah suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari suatu pengukuran dan bersifat kualitatif. Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah kegiatan yang mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Evaluasi didahului oleh kegiatan pengukuran.
            Dengan melakukan evaluasi guru dapat mengetahui berhasil atau tidak berhasilnya pembelajaran yang dilakukan. Evaluasi akan memberikan kesempatan kepada guru untuk merefleksi pembelajaran. Guru bisa mengkaji teknik, metode, dan materi pembelajaran yang lebih tepat untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.
            Evaluasi pembelajaran memberikan gambaran kemampuan dan daya serap peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran yang telah diberikan. Guru dapat mengetahui siswa yang masih perlu diberi remedial dan siswa yang perlu diberi pengayaan.
            Dari evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan guru akan mendapat masukan yang sangat berharga. Guru bisa mengatahui mana materi pelajaran yang telah dan belum dikuasai oleh siswa. Guru juga dapat menentukan dan mengubah teknik dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran agar pembelajaran efektif dan efisien.
           

Selasa, 25 September 2012

AKAN ADA 20 PAKET SOAL DALAM UN 2013! PERLU ANTISIPASI DISTRIBUSI DAN PENGAMANAN



               Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggunakan 20 paket soal dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2013. Jumlah ini bertambah banyak daripada pelaksanaan UN di tahun sebelumnya yang hanya menggunakan 5  paket soal. Itu artinya setiap  peserta ujian nasional akan mendapat soal yang berbeda dengan semua peserta ujian lain dalam satu ruang ujian yang sama.
               Mengapa sampai disediakan 20 paket ujian nasional? Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Chairil Anwar Notodiputro, seperti dikutip dari Kompas.com (15/9/2012), menyatakan bahwa penyediaan naskah ujian national sampai 20 paket dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil UN. Peluang terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional semakin sempit.  Masing-masing siswa akan mengerjakan soal berbeda karena setiap ruang ujian disii oleh 20 peserta ujian. Selain itu, disediakannya 20 paket Ujian Nasional karena pemerintah berencana mengintegrasikan hasil UN tingkat SMA sebagai tiket masuk perguruan tinggi negeri.
(Sumber foto: lingkaranmedia.blogspot.com)

               Yang menjadi pertanyaan adalah apakah  dengan penyediaan 20 paket Ujian Nasional kecurangan tidak akan lagi terjadi.
               Penyediaan 20 paket soal atau jumlah yang lebih besar dari itu tetap akan membuka peluang terjadinya kecurangan bila pola distribusi dan pengamanan soal tidak diperketat. Ditengarai penyebab pertama dan utama kecurangan atau kebocoran soal UN  adalah pada dua hal tadi. Perlu pengetatan yang lebih tinggi pada saat pendistribusian soal Ujian Nasional, misalnya dari provinsi ke kabupaten, dari kabupaten (dalam hal ini kantor Polres) ke tingkat kecamatan (Polsek).
               Pola pengawasan ruang ujian juga perlu diantisipasi. Guru-guru pengampu mata pelajaran yang diujikan seharusnya tidak dilibatkan  menjadi pengawas ruang ujian nasional maupun tinggal di sekolah. Pihak Dinas Pendidikan harus lebih teliti dan selektif dalam pengaturan guru pengawas ruang ujian nasional dengan tidak menjadikan guru pengampu mata pelajaran bertugas mengawasi pelaksanaan Ujian Nasional. Selain itu, pihak terkait juga perlu melarang guru pengampu mata pelajaran berada di sekolah tempat pelaksanaan Ujian Nasional pada saat Ujian Nasional berlangsung.
               Memang untuk mendapatkan hasil Ujian Nasional yang kredibel perlu kerja ekstra. Berapapun jumlah paket soal yang disediakan tetap akan percuma bila tidak diiringi dengan pehatian yang besar dari segi distribusi dan pengamanan soal.

Senin, 24 September 2012

JANGAN MENGAKTIFKAN PONSEL PADA SAAT MENGAJAR



Zaman sekarang telepon seluler sudah menjadi kebutuhan utama. Keberadan telepon seluler memudahkan kita dalam berkomunikasi. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi penghalang berkat adanya telepon seluler.
Namun, ada situasi terkadang yang membatasi  penggunaan telepon seluler. Menerima panggilan, melakukan panggilan,atau pun menerima dan mengirim pesan  singkat sebaiknya dihindari dalam situasi itu. Salah satunya adalah pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
(sumber : kokeykhia.blogspot.com)
Salah satu aturan dalam tata tertib siswa, yang  diterapkan di banyak  sekolah,  adalah adanya larangan bagi siswa untuk membawa dan menggunakan telepon seluler di lingkungan sekolah. Proses belajar mengajar pastilah akan terganggu, jika pada saat itu ada siswa yang menerima atau melakukan panggilan dan menerima atau mengirim pesan singkat.
Bagaimana dengan guru? Guru mungkin tidak perlu dilarang membawa telepon seluler di lingkungan sekolah. Akan tetapi,  seorang  guru  sebaiknya tidak menggunakan telepon seluler pada saat mengajar. Dapat dibayangkan bagaimana suasana kelas pada saat guru mengajar lalu telepon selulernya berbunyi.  Guru pasti terburu-buru menghentikan kegiatan mengajarnya karena harus menerima telepon. Mungkin guru akan meninggalkan kelas untuk menerima telepon.
Pada saat guru  menerima telepon, walaupun tidak terlalu lama, siswa akan teralihkan perhatiannya dari kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Akan ada saja siswa yang memanfaatkan saat-saat seperti itu untuk melakukan aktivitas lain. Misalnya bermain-main dan membuat kegaduhan dalam kelas.

Film Terbaru Shah Rukh Khan diberi judul “Jab Tak Hai Jaan”



 (Sumber : Bollywood.celebden.com)
     Sutradara Yash Chopra akhirnya mengungkapkan judul  dari film barunya yang dibintangi oleh Shahrukh Khan, Katrina Kaif dan Anushka Sharma. Dilansir dari Bollywood.celebden.com, Film yang bercerita tentang cinta segitiga ini diberi judul 'Jab Tak Hai Jaan'. Dalam bahasa Inggris kira–kira berarti “Until I Breathe This Life”

     Awalnya, ia berspekulasi bahwa film
ini akan berjudul 'Yeh Kahaan Aa Gaye Hum'. Judul-judul lain seperti 'London Ishq' atau 'Yaara Silli Silli' juga dipertimbangkan. Namun, dengan Jab Tak Hai Jaan',  Yash Chopra yang telah berumur 80 tahun melanjutkan  tradisi Yash Raj Film's menggunakan lirik lagu sebagai judul dari film India.

    
Kembalinya sutradara kawakan film-film romantis India  ini dengan Jab Tak Hai Jaan, setelah terakhir kali menyutradarai film pada tahun 2004 melalui film sukses berjudul Veer-Zaara yang dibintangi  Shah Rukh, Rani Mukerji dan Preity Zinta.

    Film ini
berkisah tentang perwira tentara bernama Samar (diperankan Shah Rukh Khan). Dari poster, bisa ditebak, Anushka Sharma memainkan peran  seorang gadis yang kasar dan keras, sementara Katrina memerankan gadis cantik dan  feminin.

     Film
mengambil lokasi syuting di  London dan Lembah Kashmir.

    Jab Tak Hai Jaan juga
didukung oleh   pasangan pemenang penghargaan yaitu AR Rahman sebagai penata musiknya dan Gulzar untuk lirik. Melihat kedua pendukung ini dijamin film ini akan menampilkan musik dan syair yang indah.
    Film ini dijadwalkan  akan  dirilis pada perayaan Diwali, 13 November 2012.
    Semoga film ini juga diputar di Indonesia. Siapa tahu Raam Punjabi tertarik memasukkkannya ke Indonesia mengingat banyaknya fans Shah Rukh Khan di sini.